Dede Farhan Aulawi Cermati Minimnya Alokasi Anggaran Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat
Dede Farhan Aulawi Cermati Minimnya Alokasi Anggaran Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat
“Penyebab minimnya alokasi anggaran dana desa untuk pemberdayaan masyarakat disebabkan oleh perbedaan prioritas anggaran di tiap desa. Dana desa umumnya lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur fisik, seperti jalan, irigasi, dan bangunan, dibandingkan untuk program pemberdayaan masyarakat,” ujar Pemerhati Pedesaan, Dede Farhan Aulawi, di Bandung, Sabtu (6/9).
Menurutnya, hal tersebut juga dipengaruhi oleh perencanaan yang kurang partisipatif antara masyarakat dengan pemangku kepentingan di desa. Masyarakat desa sering kali tidak dilibatkan secara aktif dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), sehingga kebutuhan untuk program pemberdayaan masyarakat kerap tidak menjadi prioritas utama.
Selain itu, keterbatasan kapasitas sebagian pemerintah desa juga menjadi faktor penyebab. Pemerintah desa mungkin belum memiliki kemampuan yang memadai dalam hal perencanaan dan pengelolaan anggaran untuk mengalokasikan dana pada program pemberdayaan. Termasuk pula kurangnya data akurat mengenai kebutuhan masyarakat, yang menyebabkan sulitnya menentukan alokasi dana secara tepat sasaran.
Masalah lainnya adalah regulasi dan birokrasi yang rumit. Aturan penggunaan dana desa yang ketat serta prosedur administratif yang panjang sering kali menghambat fleksibilitas pemerintah desa dalam menggunakan dana untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, minimnya alokasi dana untuk pemberdayaan masyarakat berdampak langsung pada rendahnya kemandirian masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan kapasitas diri. Akibatnya, potensi sumber daya lokal tidak tergali secara optimal.
“Program-program pemberdayaan tidak berjalan atau hanya sebatas formalitas. Kesenjangan sosial dan ekonomi di desa tetap tinggi, sementara keterampilan sumber daya manusia masih terbatas. Karena itu, diperlukan komitmen yang serius untuk benar-benar memberdayakan masyarakat desa secara maksimal,” pungkasnya.
----------------
dede farhan aulawi, pemerhati pedesaan, dana desa, alokasi dana desa, pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan desa, partisipasi masyarakat desa, rkpdes, perencanaan desa, anggaran desa, penggunaan dana desa, infrastruktur desa, jalan desa, irigasi desa, bangunan desa, program pemberdayaan, kapasitas pemerintah desa, pengelolaan anggaran desa, kebijakan dana desa, regulasi dana desa, birokrasi dana desa, pemberdayaan ekonomi desa, kesejahteraan masyarakat desa, pembangunan berkelanjutan, pengembangan sumber daya manusia desa, keterampilan masyarakat desa, potensi lokal desa, kesenjangan sosial ekonomi, kemandirian masyarakat desa, kebijakan pembangunan desa, tata kelola pemerintahan desa, akuntabilitas dana desa, efektivitas dana desa, transparansi anggaran desa, pengawasan dana desa, evaluasi pembangunan desa, strategi pemberdayaan masyarakat, pendamping desa, program pemerintah desa, pembangunan sosial ekonomi desa, peningkatan kesejahteraan rakyat, data kebutuhan masyarakat, partisipasi publik, pembangunan partisipatif, inovasi desa, potensi ekonomi lokal, pengembangan usaha mikro desa, peningkatan kapasitas aparat desa, tata kelola keuangan desa, pemberdayaan perempuan di desa, pemuda desa produktif, program pelatihan desa, pemberdayaan ekonomi kreatif desa, pemberdayaan pertanian desa, pengembangan koperasi desa, pemberdayaan nelayan desa, pengentasan kemiskinan desa, pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, pembangunan manusia desa, pembangunan berbasis komunitas, sinergi pemerintah dan masyarakat, kolaborasi pembangunan desa, pembangunan inklusif, keberlanjutan program desa, kebijakan publik desa, penguatan kapasitas desa, ekonomi pedesaan, pembangunan sosial budaya desa, desa mandiri, desa berdaya, reformasi birokrasi desa, optimalisasi dana desa, manajemen keuangan desa, pemberdayaan berkelanjutan, penguatan kelembagaan desa, pembangunan berbasis data, strategi pembangunan desa
0 Response to "Dede Farhan Aulawi Cermati Minimnya Alokasi Anggaran Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat"
Posting Komentar