Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara, untuk pertama kalinya di wilayah pesisir Aceh, yaitu ditandai dengan berdirinya Kesultanan Islam Jeumpa (776 M), Peureulak (875 M) Samudra Pasai (1260 M). Sebelum Islam datang dan berkembang di wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah berada di jalur perdagangan dunia yang menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan India dengan wilayah China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting.
1 Dari pesisir Aceh-Malaka-Sumatera, Islam kemudian menyebar ke erbagai arah Timur ke daerah-daerah di pantai Utara Jawa seperti Surabaya, Gresik, Tuban, kemudian terus ke arah Timur hingga daerah-daerah Kalimantan, Sulawesi, Ternate dan Tidore di kepulauan Maluku, Papua, Nusatenggara, Bali. Pertumbuhan dan Perkembangan Islam pada periode awal ditandai adanya temuan nisan makam Fatimah binti Maemun (wafat 1082 M), di Leran, Gresik, Jawa Timur.
Estafeta dakwah islamiyah tak kenal henti hingga silih berganti lahirnya sejumlah tokoh yang handal, antara lain Wali Songo, mereka adalah Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri di Gresik, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan, Sunan Kudus di Kudus, Sunan Muria di Kudus, Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak, dan Sunan Gunung Jati di Cirebon.
Sukses-sukses besar dakwah islamiyah telah memberikan keteladanan antara lain dalam aspek ekonomi. Melalui kekuatan ekonomi, Islam di Pulau Jawa bangkit melahirkan kekuatan politik dalam wujud Kesultanan Demak.
Kehadiran Kesultanan Demak tidak terlepas dari peran Wali Songo yang dianggap sebagai pimpinan dari sejumlah besar muballigh Islam dalam dakwah islamiyah di daerah-daerah di Pulau Jawa.
0 comments:
Post a Comment